Powered By Blogger

Senin, 10 September 2012

Sejarah Candlestick


Candlestick memulai cerita hidupnya sejak abad 17‐an di Jepang. Candlestick digunakan oleh seorang pedagang beras yang bernama Munehisa Honma, di mana Honma menggunakan candlestick untuk melihat psikologis pedagang beras dan meramalkan pergerakan harga tersebut. 

Pada masa itu, Jepang masih dalam masa pemerintahan samurai atau shogun atau tuan tanah. Oleh karena itu, dunia militer sangat kuat mempengaruhi kehidupan masyarakat masa itu. Hal ini juga terlihat dalam penamaan pola – pola candlestick yang menyentuh hal – hal berbau militer. Sebut saja pola “Three White Soldiers” dan “Hammer”. 

Candlestick kemudian dipopulerkan oleh Steve Nison dalam bukunya yang berjudul “Japanese Candlestick Charting Techniques” pada 1990–an. Dan sejak itu, candlestick mulai banyak digunakan dan terkenal di seluruh dunia. 

Sebelumnya, trader dari Barat lebih sering memakai bar chart sebagai bentuk harga dalam chart mereka. Namun penggunaan bar chart sedikit menyulitkan terutama bagi pemilik mata yang kurang dapat melihat dengan jelas (rabun). Karena candletsick lebih dominan menggunakan warna, maka candlestick lebih banyak disukai kebanyakan trader.


Candlestick sebagai Salah Satu Bentuk Harga

Candlestick termasuk dalam bagian dari bentuk harga (price chart) yang digunakan sebagai penunjuk harga dalam chart yang digunakan analis teknikal untuk menganalisis. Adapun beberapa bentuk harga (price chart) yang dikenal hingga saat ini, antara lain selain candlestick adalah :

1. Bar Chart
2. Line Chart
3. Equivolume
4. Point And Figure 

Pada umumnya, bentuk harga tersebut hanyalah sebagai alat bantu untuk analisis lebih lanjut, seperti dengan menggunakan moving average, stochastic oscillator, trendline, maupun chart pattern. 

Namun, masing – masing bentuk harga tersebut memiliki metode analisis yang dapat berdiri sendiri tanpa bantuan metode lain. Hal ini hanya dapat digunakan secara baik oleh analis yang memang mengkhususkan diri ke dalam analisis jenis ini.


Cara Membaca Candlestick 

Sebelum kita melihat bentuk standar candlestick, pertama kita harus mengetahui ada empat tipe harga yang penting dalam perdagangan forex. Empat tipe harga tersebut adalah :

1. Harga pembukaan (Opening Price/Open) 
Harga pembukaan adalah harga yang pertama kali terjadi (matched/ done) pada suatu perdagangan forex di waktu awal pembukaan market forex.

2. Harga penutupan(Closing Price/Close) 
Harga penutupan adalah harga yang terakhir kali terjadi (matched/ done) pada suatu perdagangan forex di waktu akhir menjelang penutupan market forex.


3. Harga Tertinggi (Highest Price/High) 

Harga tertinggi adalah harga tertinggi yang pernah terjadi dalam satu hari perdagangan forex di market. Terkadang, harga pembukaan atau harga penutupan menjadi harga tertinggi dalam satu hari perdagangan saham tersebut.

4. Harga Terendah (Lowest Price/Low) 
Harga terendah adalah harga terendah yang pernah terjadi dalam satu hari perdagangan forex di market. Seperti harga tertinggi, harga pembukaan atau harga penutupan dapat menjadi harga terendah dalam satu hari perdagangan saham tersebut.


Dalam analisis teknikal, tipe harga terpenting yang sangat diperhatikan adalah harga pembukaan dan harga penutupan. Karena pada saat harga pembukaan – lah yang menjadi tolak ukur perdagangan forex pada hari itu. Harga penutupan menjadi tolak ukur perdagangan forex untuk esok hari. Sehingga, baik analis maupun trader akan sangat memperhatikan harga pembukaan dan harga penutupan. 

Berikut adalah bentuk dan cara membaca Candlestick :

Seperti yang terlihat pada Gambar, kombinasi harga pembukaan dan harga penutupan membentuk badan (body) candlestick. Shadow atau ekor (tail) Candlestick terbentuk karena ada perbedaan antara harga pembukaan dan atau harga penutupan dengan harga tertinggi dan atau harga terendah. Harga pembukaan dan harga penutupan dibedakan berdasarkan warna candlestick. Karena itulah pemberian warna dari candlestick sangat penting.


Candlestick berwarna merah berarti harga penutupan di bawah harga pembukaan. Hal ini menunjukkan perdagangan forex dalam hari itu bergerak turun. Candlestick berwarna biru berarti harga penutupan di atas harga pembukaan. Hal ini menunjukkan perdagangan forex dalam hari itu bergerak naik.

5 komentar:

  1. ane cllu menggunakan candlestick chart ketika trading, di karenakan ane suka naked trading, di mana setiap open posisi di dahului pola candle, tetapi ane baru dengar analisa pasar dengan equivolume dan poin and vigure. maklum ane cllu menggunakan metatrader4 yang style chartnya cuma tiga yaitu barchart, line dan candlestick.

    BalasHapus
  2. trading dengan candle memang simple om, tidak dipusingkan dengan berbagai indikator.

    www.icvector.com is a good forex broker good promosition. they are giving 10$ loyalty bonus and above all they have good support team.
    Acc no 960043

    BalasHapus
  3. i registered there, acc 971686, just checkout icvector.com websites to find informations you need by yourself, obviously icvector one of the best broker who provides good promotions which can be an advantage for traders...

    2 years being a trader i found myself really helped by kind of deposit bonus and no deposit bonus things, it's trully real money which will back up and extend our own fund for trading

    BalasHapus
  4. Selamat Siang,
    Terima kasih atas informasi yang sudah diberikan, sangat informatif dan mudah di pahami.
    Dalam kesempatan yang baik ini saya sangat tertarik dengan blog anda dan ingin menawarkan suatu program Afiliasi bersama kami di ForexMart yang dapat menguntungkan anda.
    Jika anda berminat anda bisa menghubungi saya di email:jupiterskylar29@gmail.com
    dan saya akan memberikan informasi lebih lanjut tentang program kerja sama Afiliasi ini. Terima kasih dan salam sukses untuk anda.

    BalasHapus